Pernahkah kita berada pada satu titik di mana betul-betul lelah menjalani kehidupan? Merasa tidak sanggup menjalani hal yang telah ditetapkan. Merasa berdiri menghadap persimpangan yang semua pilihan tidak berujung pada jawaban. Pernahkah kita merasa betul-betul tak ingin (dan tak bisa) menceritakan goresan takdir pada setiap orang? Pernahkah merasakan demikian yang akhirnya bisikan nan lirih yang hanya bisa kita tujukan pada Yang Maha Menentukan? Bisikan terbata-bata yang kita susun menjadi frasa: Ya Allah, aku lelah....
lurus seratnya, lembut kulit kayunya, berdaun sepanjang tahun.