Skip to main content

STUDI POPULASI DAN PERSEBARAN BURUNG UDANG API (Ceyx erithaca) DI KAWASAN DESA WISATA JATIMULYO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI POPULASI DAN PERSEBARAN BURUNG UDANG API (Ceyx erithaca) DI KAWASAN DESA WISATA JATIMULYO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO,  DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Aghnan Pramudihasan, Andri Nugroho, Katon Waskito Aji, Rahmadiyono Widodo, Mohammad Fajar Hariadi

UKMF KPB Bionic UNY

Ringkasan

Burung Udang Api (Ceyx erithaca) merupakan spesies burung yang tersebar di daerah tropis. Persebaran secara lokalnya, burung Udang Api merupakan spesies yang tidak umum, yang tinggal di hutan primer dan hutan sekunder dataran rendah serta di hutan mangrove (MacKinnon, dkk. 2010: 224).  Menurut UU No. 5/1990 dan PP No. 7/1999 burung Udang Api adalah spesies yang dilindungi (Wishnu S., dkk. 2007:45). Populasi Burung Udang api mengalami tren populasi  menurun akibat tingginya perubahan habitat (IUCNRedList. 2014).
 Catatan perjumpaan pertama burung Udang Api untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah pada tahun 2005 di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Karangmalang. Namun burung tersebut ditemukan dalam kondisi lemas akibat menabrak kaca. Hal itu membuat asal-usulnya sulit untuk dipastikan, apakah burung tersebut liar atau terlepas dari kurungan. Catatan perjumpaan kedua adalah pada tanggal 16 Maret 2014 di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY (www.kutilang.or.id. 2014).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui populasi dan persebaran burung Udang Api di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 14 hari pada bulan Mei - Agustus 2014 dengan rentang waktu pengambilan data 7 jam perhari yaitu mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 14.00-17.00 WIB. Pengambilan data dengan menggunakan gabungan metode Line Transect dan Point Count  yaitu melakukan survei diseluruh kawasan dengan menjadikan jalur pengamatan sebagai transek dan menghitung individu di titik pertemuan.
Luaran yang diharapkan dari program penelitian ini adalah berupa Artikel ilmiah yang memuat tentang populasi  dan persebaran burung Udang Api yang ada di kawasan Desa wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan referensi bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya di bidang ornitologi Indonesia, agar bisa digunakan sebagai pijakan referensi penelitian lebih lanjut ataupun dalam menentukan kebijakan konservasi di kawasan desa wisata tersebut.


Key word : Burung Udang Api, Populasi, Persebaran, Desa Wisata Jatimulyo.




Dokumentasi :
 (Foto oleh : Andri Nugroho)

Comments

Popular posts from this blog

Dia yang Teguh, Dia yang Tumbuh

Pappermint from Abu Nabat Afrizal Haris, dok pribadi. Pekan lalu sembari menikmati sore di sekolahan, mencoba berselancar di dunia maya mencari sesuatu yang barangkali dapat menambah semangat saya. Pencarian membawa saya pada channel YouTube Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah.  Saya pribadi sebenarnya sangat jarang mengikuti kajian beliau secara daring, hanya beberapa kali melihat postingannya Irfan (teman di kampus) yang isinya ceramah singkat beliau.   Melihat beberapa judul video pendek yang menarik, saya unduh beberapa di antaranya, lalu pulang. Haworthria -sejenis kaktus- menjadi teman saya mendengarkan untaian petuah beliau, hingga pada ucapan yang beliau nukil dari Syaikh Ushaimi hafidzahullah : Man tsabata nabata, jika  diterjemahkan kurang lebih artinya “Barangsiapa yang kokoh, dia akan tumbuh”. Ustadz Nuzul Dzikri menyampaikan kalimat tersebut sebagai pesan agar kita konsisten dalam mengikuti kajian. Jika sudah mengikuti satu kaji...

Jantan Betina yang Terlihat Sama

Burung secara umum memiliki morfologik yang berbeda antara jantan dengan betina. Pengamat burung sering menyebut “yang jantan itu lebih cantik”, hehe. Argumen tersebut muncul bukan karena sebab, karena secara umum burung jantan memang mempunyai bulu yang lebih berwarna-warni, lebih menarik intinya. Salah satu fungsi dari bulu yang lebih berwarna pada jantan adalah untuk menarik perhatian betina ketika memasuki masa breeding atau berkembang biak. Istilah perbedaan morfologik tersebut disebut dimorfisme (“di” menunjukkan dua, morf: morfologik/bentuk luar). Akan tetapi, terdapat pula jenis-jenis burung yang mempunyai morfologik yang mirip antara jantan dan betina atau akrab disebut monomorfisme. Jenis burung yang masuk dalam kelompok monomorfisme membuat pengamat burung kesulitan untuk mengidentifikasi mana jantan dan mana betinanya. Burung pijantung kecil. Foto oleh Radhitya Anjar. Kiri betina, kanan jantan. Saat kita mengamati burung monomorfisme dengan cara biasa (hanya ...

Berharap Takdir Terbaik

  Bismillah . Telah lama jari ini tidak menuliskan cerita, gagasan, atau sekadar catatan di blog ini. Jika diibaratkan rumah, mungkin blog ini sudah penuh dengan debu lengkap dengan jaring laba-laba di setiap sudutnya. Saatnya bersih-bersih? Belum sepertinya, haha . Seperti halnya menengok rumah yang telah lama ditinggalkan, pun dengan tulisan ini diutarakan. Hanya sebatas menengok. Menengok dengan harapan tak ada yang hilang, terutama semangat untuk selalu berjuang.  Kuawali kehadiran ini dengan menuliskan sebuah doa yang terlintas di benakku setelah memikirkan apa-apa yang terjadi di sini di dua tahun ini. Bahwa apa yang terjadi adalah takdir terbaik dari Allah. Bahwa Allah Mahabaik dan Maha Mengetahui yang terbaik.  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ...