Bismillahirrahmaanirrahiim
Foto oleh Swiss Winnasis di TNGM |
Takur tulung-tumpuk
merupakan burung genus Megalaima dari famili Capitonidae (Horsfield, 1821),
tetapi didalam website IUCN RedList 2015 del Hoyo dan Collar (2014) memasukkan
takur tulung-tumpuk kedalam genus Psilopogon sehingga nama ilmiahnya menjadi Psilopogon javensis.
Perjumpaan pertama saya
dengan takur tulung-tumpuk terjadi pada tanggal 22 Maret 2014 di Plawangan,
Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Hingga saat ini, saya tidak pernah
berjumpa lagi melainkan hanya mendengar suaranya. Suara takur tulung-tumpuk sangat
khas dan mudah dikenali. Suaranya terdengar jelas “tulungtumpuk” secara
berulang dengan frekuensi yang cukup cepat. Ketika saya berjumpa dengan takur
tulung-tumpuk lebih dari setahun yang lalu, aktivitas yang sedang dilakukan
olehnya adalah bertengger di sebuah pohon dengan kanopi yang tidak rapat.
Didalam buku Jenis Burung Taman Nasional
Gunung Merapi yang ditulis oleh Irwan Yuniatmoko dan Edi Nurcahyadi (2013),
disebutkan jika takur tulung-tumpuk lebih umum terlihat di habitat hutan yang
relatif lebih terbuka.
Diantara burung takur
yang pernah saya jumpai, takur tulung-tumpuk merupakan satu-satunya burung
takur dengan status Near Threatned atau
mendekati terancam. Menurut saya statusnya tersebut juga menjadi sebab kenapa
takur tulung-tumpuk termasuk sulit untuk dijumpai. Diprovinsi D.I. Yogyakarta
sendiri takur tulung-tumpuk hanya pernah dijumpai di dua kabupaten dari empat
kabupaten yang ada, yaitu di Sleman dan Kulon Progo (Taufiqurrahman, 2015).
Foto oleh Swiss Winnasis di Tahura R. Soeryo |
Diselesaikan di
Sekretariat KPB Bionic UNY
Sabtu 14 Dzulqa’idah
1436 H / 29 Agustus 2015 M.
Salam dari saya.
-aLr-
Comments
Post a Comment