Ruang dengan alas warna warni kali ini berubah dengan tawa setelah sebelumnya petuah dari ketua yayasan menjadikan para peserta diam mendengarkan. Divisi edukasi yayasan dengan metode groupingnya menjadikan acara Jumat sore ini menjadi lebih cair. Para peserta yang notabene adalah guru dan staf dikelompokkan dalam kelompok kecil beranggotakan sekitar tujuh orang. Setiap kelompok harus menyampaikan tiga fakta unik sesuai topik yang didapat. Ada topik tentang guru, siswa, hingga para orang tua siswa (otm). Kelompok pertama menyampaikan fakta unik tentang guru dan siswa. Cukup unik, bagi sebagian peserta. Yang lain? Masih terlihat biasa-biasa saja raut wajahnya. Lanjut ke kelompok dua. Tawa semakin pecah ketika fakta unik tentang guru yang disampaikan justru terlihat seperti edisi curhat oleh si juru bicara.
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi mereka, hingga pada kelompok terakhir. Para ibu guru play-group taman kanak-kanak (PGTK) yang mendominasi isi kelompok. Saat masuk penyampaian fakta unik tentang siswa (PGTK), entah. Perasaan ini seakan langsung diseret olehnya. Pikiran dibuat bertanya. Bertanya tentang perbandingan anak PGTK dengan diri sendiri yang seringnya alpa.
Hal pertama yang disampaikan oleh mereka adalah anak PGTK itu simpel pola pikirnya. Ya atau tidak. Diperjelas oleh mereka jika berkaitan dengan baik buruk, anak-anak hanya mengenal dua hal: jika baik masuk surga, buruk masuk neraka. Dan anak-anak dengan mudahnya menerima itu. Berusaha berlomba dalam kebaikan agar masuk surga. Tidak mau kalah sama temannya. Tidak mau berbuat buruk agar tidak masuk neraka. Sederhana sekali.
Hal kedua, dan ini betul-betul layak untuk semakin kita renungkan, disampaikan jika anak PGTK itu kalau gambar jalan, itu lurussss, terus naik hingga di atasnya ada (lafadz) Allah. Bagi mereka, pokoknya Allah itu di atas. Selalu seperti itu yang anak-anak pahami. Kenapa? Masih lurus fitrah mereka. Setiap anak terlahir di atas fitrah Islam. Dan fitrah Islam menyakini jika Allah itu di atas langit. Seperti pada firmanNya:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Rabb Yang Maha Pemurah. Yang beristiwa’ di atas ‘Arsy .” (QS. Thoha : 5).
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Ar Rahman. Sayangilah penduduk bumi, niscaya (Rabb) yang berada di atas langit akan menyayangi kalian." (HR. Abu Daud)
Kita tidak pernah tahu dari arah mana kebaikan dan petuah-petuah indah itu datang. Saat kebaikan itu datang, meskipun dari siswa yang kita ajar, maka jika itu kebaikan, semoga dapat kita terima dan amalkan.
Ya Rabb, tunjukkanlah kebaikan kepada kami dan mampukan kami untuk menerima dan mengamalkannya serta mampukan kami untuk meninggalkan keburukan.
Ya Rabb, tunjukkanlah kebaikan kepada kami dan mampukan kami untuk menerima dan mengamalkannya serta mampukan kami untuk meninggalkan keburukan.
-hari ke sebelas bulan satu-
Ruang utama MPR.
Ruang utama MPR.
Rahmadiyono.
----
Kutipan ayat dan hadits diambil dari situs:
https://rumaysho.com/910-di-manakah-allah-2.html
Kutipan ayat dan hadits diambil dari situs:
https://rumaysho.com/910-di-manakah-allah-2.html
Comments
Post a Comment