Skip to main content

Posts

Yang Di-semoga-kan

Siapa yang tak ingin pergi ke Tanah Suci? Rasanya jika diberikan kesempatan untuk ke sana, setiap muslim akan mengambilnya. Mekah dan Madinah menjadi magnet tersendiri bagi umat yang populasinya menyentuh dua milyar ini. Banyak kaum muslimin yang semenjak kecil sudah menjadikan dua kota ini menjadi cita-cita mereka -minimal saat ditanya oleh guru TPA-. Bagi saya, keinginan untuk melawat ke sana menguat di tahun 2020 ketika seorang teman membuat unggahan ini.  (status seorang kawan di tahun 2020) Meskipun singkat, kalimatnya menjadi pengingat diri untuk menjadikan Tanah Haram menjadi tempat yang layak untuk diperjuangkan. Semenjak membaca unggahannya, rasanya kata “semoga” menjadi lebih sering saya ucapkan kala berdoa.  Selang tiga tahun, kami membuka obrolan untuk pergi ke sana bersama orang tua kami. Namun, realitanya orang tua kami diberikan kesempatan untuk melakukan umrah lebih dahulu daripada anak-anaknya. Meskipun tidak bersama, hal ini tentu wajib disyukuri. Dua tahun...
Recent posts

Berharap Takdir Terbaik

  Bismillah . Telah lama jari ini tidak menuliskan cerita, gagasan, atau sekadar catatan di blog ini. Jika diibaratkan rumah, mungkin blog ini sudah penuh dengan debu lengkap dengan jaring laba-laba di setiap sudutnya. Saatnya bersih-bersih? Belum sepertinya, haha . Seperti halnya menengok rumah yang telah lama ditinggalkan, pun dengan tulisan ini diutarakan. Hanya sebatas menengok. Menengok dengan harapan tak ada yang hilang, terutama semangat untuk selalu berjuang.  Kuawali kehadiran ini dengan menuliskan sebuah doa yang terlintas di benakku setelah memikirkan apa-apa yang terjadi di sini di dua tahun ini. Bahwa apa yang terjadi adalah takdir terbaik dari Allah. Bahwa Allah Mahabaik dan Maha Mengetahui yang terbaik.  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ...

Menyelamatkan Burung dengan Cara Unik Bersama IndiHome dan Mas Kelik

Pagi hari di awal tahun 2014, saya menapaki jalan setapak di antara rimbunnya pepohonan hutan Gunung Merapi. Udara yang begitu sejuk ditambah kicauan burung menjadikan suasana pagi itu betul-betul menenangkan. Ketenangan yang manusia dapatkan ketika berada di tengah hutan yang masih asri adalah salah satu manfaat nyata dari alam. Hutan sejatinya memberikan manfaat yang teramat banyak untuk kita. Selain memberikan ketenangan, ia juga menjadi penyerap racun gas-gas karbondioksida dari napas kita maupun asap kendaraan bermotor yang saban harinya kita gunakan. Dalam bidang kedokteran, hutan juga turut mengambil peran. Beberapa jenis tumbuhan sirih ( Piper sp. ) dan adas ( Foeniculum sp. ) yang tumbuh subur di hutan seringkali diambil senyawa flavonoidnya sebagai bahan antibakteri [1]. Namun, sayang seribu sayang. Banyak dari kita yang tidak peka dengan manfaatnya hutan dan malah cenderung merusaknya. Menebangi hutan hingga memburu berbagai satwa liar di dalamnya adalah tindakan yang masih ...

ASUS Vivobook 13 Slate OLED: Laptop Kekinian untuk Belajar, Bekerja, dan Menikmati Hiburan.

Zaman terus berganti dengan segala perubahan di dalamnya. Perubahan yang ada menuntut kita sebagai manusia untuk terus belajar agar tidak ketinggalan zaman. Konsep hidup untuk terus belajar ini disebut dengan Lifelong Learning . Lifelong learning atau belajar sepanjang hayat adalah suatu usaha yang dilakukan untuk belajar baik secara formal melalui instansi pendidikan maupun informal. Jadi, proses belajarnya tidak dibatasi di dalam sekolah atau universitas saja. Lifelong learning ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri sehingga memiliki daya saing dan dapat mengikuti setiap perubahan zaman. Jika kita memiliki konsep ini dalam kehidupan, akan banyak manfaat yang kita dapatkan. Beberapa manfaat yang diperoleh misalnya seperti pada gambar di bawah ini. sumber: Center of Interactive Learning and Collaboration. Pada saat dunia dihantam oleh pandemi Covid-19, konsep bel...

Kang Emil, Eril, dan Amalan-Amalan Rahasia.

Pak Jhon masih sibuk memasak bakmi jawa yang kami pesan. Sambil menunggu pesanan datang, kami mengobrol banyak hal. Hingga salah seorang di antara kami yang bermain dengan gawainya berkata; “Eh, jenazahnya Eril ditemukan!”. Langsung saja kami mengucapkan tahmid bersama. Mensyukuri sebuah berita tentang pertemuan -yang sejatinya perpisahan. Kabar tenggelamnya Emmeril Khan Mumtadz (Eril) rahimahullah di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, memang menjadi berita yang selalu dibicarakan masyarakat sejak 26 Mei 2022 lalu. Semenjak hilangnya Eril, publik dibuat berharap-harap cemas bersama tentang kondisi putra orang nomor wahid di Jawa Barat ini. Setiap hari berita yang muncul di YouTube seputar pencarian Eril. Instagram pun tak mau ketinggalan menampilkan memori-memori tentang Eril. Hingga puncaknya, pada 2 Juni, Ibu Atalia melepas kepergian Eril disusul dengan unggahan video dari Pak Ridwan Kamil menampilkan kertas kecil bertuliskan “In Loving Memory of Emmeril Khan Mumtadz” yang diikatkan pad...

Menuju Bukit Pengilon Jogja yang Menawan: Jangan Ikuti Google Maps, Kawan!

Ramadan baru mulai berjalan, tapi kawan saya sudah berulang kali menyebut rencana “healing” selepas lebaran. Bukan tanpa alasan, nyatanya tugas kuliah, pelatihan, dan pencarian beasiswa studi lanjut memang menjadikannya butuh liburan. Saya pun yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat liburan akhirnya tergoda pula untuk jalan-jalan. Tak lama berselang, saya mulai mencari informasi destinasi wisata yang layak dijadikan lokasi tujuan. Ingatan membawa saya untuk menghubungi seorang kawan yang pernah ke Gunungkidul untuk berkemah di akhir pekan. Darinya, nama Bukit Pengilon terlontarkan sebagai tempat terbaik untuk healing bersama kawan. dokumentasi pribadi Singkat cerita, beberapa hal sudah saya persiapkan. Namun, kawan memutuskan membatalkan karena jadwal sidang skripsi yang keluar dadakan. Tentu sidang harus diutamakan daripada sekadar liburan. Meski healingnya dia batalkan, saya tetap melanjutkan apa yang sudah direncanakan. Akhirnya saya berangkat liburan hanya bersama Afrizal dan Ihsan,...