Siapa yang tak ingin pergi ke Tanah Suci? Rasanya jika diberikan kesempatan untuk ke sana, setiap muslim akan mengambilnya. Mekah dan Madinah menjadi magnet tersendiri bagi umat yang populasinya menyentuh dua milyar ini. Banyak kaum muslimin yang semenjak kecil sudah menjadikan dua kota ini menjadi cita-cita mereka -minimal saat ditanya oleh guru TPA-. Bagi saya, keinginan untuk melawat ke sana menguat di tahun 2020 ketika seorang teman membuat unggahan ini. (status seorang kawan di tahun 2020) Meskipun singkat, kalimatnya menjadi pengingat diri untuk menjadikan Tanah Haram menjadi tempat yang layak untuk diperjuangkan. Semenjak membaca unggahannya, rasanya kata “semoga” menjadi lebih sering saya ucapkan kala berdoa. Selang tiga tahun, kami membuka obrolan untuk pergi ke sana bersama orang tua kami. Namun, realitanya orang tua kami diberikan kesempatan untuk melakukan umrah lebih dahulu daripada anak-anaknya. Meskipun tidak bersama, hal ini tentu wajib disyukuri. Dua tahun...
Bismillah . Telah lama jari ini tidak menuliskan cerita, gagasan, atau sekadar catatan di blog ini. Jika diibaratkan rumah, mungkin blog ini sudah penuh dengan debu lengkap dengan jaring laba-laba di setiap sudutnya. Saatnya bersih-bersih? Belum sepertinya, haha . Seperti halnya menengok rumah yang telah lama ditinggalkan, pun dengan tulisan ini diutarakan. Hanya sebatas menengok. Menengok dengan harapan tak ada yang hilang, terutama semangat untuk selalu berjuang. Kuawali kehadiran ini dengan menuliskan sebuah doa yang terlintas di benakku setelah memikirkan apa-apa yang terjadi di sini di dua tahun ini. Bahwa apa yang terjadi adalah takdir terbaik dari Allah. Bahwa Allah Mahabaik dan Maha Mengetahui yang terbaik. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ...