Skip to main content

Sinergi Melestarikan Lingkungan; dari Tata Ruang hingga Mahasiswa yang Membanggakan.

Siang itu cukup terik ketika saya bersepeda di sekitar kota Yogyakarta. Suhu udara terasa panas hingga peluh keringat mulai membasahi punggung saya. Namun, semua berubah ketika saya melewati jalan yang penuh dengan pepohonan di samping kanan kirinya. Naungan pohon ketapang, mahoni, dan jenis lainnya menjadikan suasana begitu teduh dan sejuk. Saya mengayuh sepeda lebih pelan untuk menikmati oase di tengah panasnya perkotaan. Apa yang saya rasakan kembali mengingatkan tentang bagaimana lingkungan yang lestari memberikan manfaat kepada kita, para manusia. 

Mengenal Lingkungan

Lingkungan yang selama ini kita kenal sejatinya adalah kumpulan dari macam-macam makhluk hidup yang saling berinteraksi, termasuk dengan unsur lain seperti sinar matahari, air, dan semisalnya. Interaksi yang terbentuk menghasilkan banyak manfaat. Misalnya pepohonan yang menyerap air dan energi dari sinar matahari dapat tumbuh hingga besar lalu manusia memanfaatkan buahnya untuk dimakan hingga kayunya untuk bahan bangunan. Contoh lainnya adalah interaksi lebah dengan tumbuhan berbunga yang menjadikan kita bisa menikmati lezatnya madu. Bahkan, hanya mendengarkan kicauan burung di atas pohon pun juga telah memberikan manfaat ketenangan bagi pikiran. 

(burung cucak kuning yang sedang berkicau. dokumentasi pribadi)

Banyaknya manfaat yang manusia dapatkan dari alam dan lingkungan bukan berarti selalu membentuk hubungan yang saling menguntungkan. Perilaku-perilaku merusak lingkungan sudah sering terdengar dari berbagai penjuru negeri ini. Penebangan ilegal, perburuan satwa liar, asap-asap pabrik, hingga sampah yang menumpuk di aliran sungai menjadi sebagian buktinya. Aktivitas tak bertanggungjawab itu seringkali memberi dampak buruk, yang sejatinya juga kembali kepada kita. Akibat yang buruk ini seperti, tanah longsor yang menimpa penduduk di dekat perbukitan dan banjir yang dialami penduduk perkotaan. Tidak hanya banjir, masyarakat kota juga beresiko mengalami depresi akibat lingkungan yang rusak. 


Upaya Melestarikan Lingkungan

Lingkungan yang asri sangat penting untuk dihadirkan di wilayah perkotaan. Hal ini karena pertumbuhan perkotaan kian meningkat dan keberadaan lingkungan hidup dapat memberikan banyak manfaat. Melestarikan lingkungan hidup perkotaan seringkali diwujudkan dalam bentuk menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) yang beraneka macam seperti hutan kota, taman kota, maupun pertanian perkotaan. Selain itu, RTH juga dapat diperankan oleh taman-taman yang ada di dalam sekolah maupun universitas. 

Peran universitas dalam melestarikan lingkungan (terutama area perkotaan) sudah saya lihat semenjak saya merantau ke Yogyakarta. Kota yang terkenal dengan julukan Kota Pelajar ini memang memiliki banyak instansi pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi salah satunya yang juga memainkan peran melestarikan lingkungan. Wujud pelestarian lingkungan ini beraneka macam baik dari manajemen tata ruang universitasnya hingga dukungan birokrasi terhadap mahasiswanya dalam mengonservasi alam. Ini adalah wujud komitmen UNY dalam menuju kampus hijau berkelanjutan seperti yang tertuang dalam Peraturan Rektor UNY Nomor 16 tahun 2021.

(kampus UNY Karangmalang yang hijau. dokumentasi pribadi)

(seorang pengemudi mobil yang tengah beristirahat di tepi jalan Lab. FMIPA UNY yang rindang. dokumentasi pribadi)


Tata Ruang UNY Mendukung Pelestarian Lingkungan

Saya melihat UNY memiliki tata ruang yang mempertimbangkan aspek konservasi alam. Tidak hanya membangun kampus yang rindang, tetapi juga mendukung fungsi ekologis tetap berjalan. UNY menjaga pohon-pohon kunci ekosistem tetap berada di wilayahnya. Pohon beringin menjadi salah satunya. Pohon beringin yang juga dikenal sebagai pohon Ficus memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem. Ia memiliki perakaran kuat yang dapat menyerap banyak air dan juga menghasilkan banyak buah yang disukai satwa liar. Saat mengunjungi UNY, kita dapat dengan mudah menjumpai pohon beringin di hampir semua fakultasnya. Keberadaannya menjadikan UNY rindang dan sejuk. Pohon beringin ini juga menjadi sumber makanan bagi banyak burung di UNY seperti burung kutilang (Pycnonotus aurigaster) dan punai gading (Treron vernans). 

Selain pohon beringin, UNY juga tetap menjaga keberadaan pohon-pohon besar. Contohnya adalah pohon randu alas (Bombax ceiba) yang berada di dekat gerbang UNY. Area sekitar pohon ini ‘disulap’ menjadi Taman Randu Alas yang rindang. Taman ini terlihat memerankan banyak peran dari fungsi ekologi, estetik, hingga sosial karena menjadi tempat yang nyaman untuk memfasilitasi aktivitas mahasiswa maupun masyarakat umum. Selain itu, kita juga dapat menjumpai pohon kapuk (Ceiba petandra) yang menjulang tinggi di Kebun Biologi UNY. Meskipun hanya terlihat seperti pohon biasa, pohon ini ternyata bermanfaat bagi burung-burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara seperti jalak cina (Agropsar sturninus) dan elangalap cina (Accipiter soloensis).

(burung punai gading betina yang memberi makan anaknya di Taman Pancasila UNY. dokumentasi pribadi)

(burung punai gading jantan mencari makan di pohon beringin laboratorium FMIPA UNY. dokumentasi pribadi)

Mahasiswa UNY Melestarikan Lingkungan

Tidak hanya tata ruangnya yang mendukung pelestarian alam, mahasiswa UNY juga didukung untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Terdapat organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) pada tingkat universitas dan di setiap fakultas. Jika kita menengok di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY, kita akan menjumpai lebih banyak kelompok mahasiswa yang mendukung konservasi alam dengan fokus yang berbeda-beda. FMIPA UNY memiliki Kelompok Pengamat Burung (KPB) Bionic UNY yang berusaha melestarikan burung dan habitatnya. Pada departemen Jurusan Pendidikan Biologi, terdapat kelompok studi Arwana dengan fokus konservasi kupu-kupu, BSG yang mempelajari ekosistem gua dan konservasinya, KS Odonata yang berfokus pada pelestarian capung, UNYPet dengan ketertarikan pada reptil, dan Herbiforus yang berusaha melestarikan flora/tumbuhan termasuk ekosistem mangrove di kawasan pesisir. 

(kelompok studi Herbiforus UNY melakukan monitoring mangrove di Kulon Progo. dokumentasi pribadi)

Mahasiswa Meneliti Biodiversitas

Kelompok-kelompok studi tersebut memiliki berbagai macam kegiatan sesuai dengan bagian ekosistem alam yang menjadi fokus komunitas. Mereka mendata dan meneliti biodiversitas dari yang dekat dengan mereka, yaitu di area kampus UNY, hingga pulau-pulau di luar Jawa. Pendataan keanekaragaman hayati menjadi tahap yang penting untuk dilakukan karena dapat memberikan gambaran dasar dan acuan tentang bagaimana cara melestarikannya. Dari pendataan yang mereka lakukan, diketahui jika kampus UNY Karangmalang memiliki biodiversitas yang beragam. Sebagian contohnya adalah terdapat ratusan tanaman di UNY dengan sekitar 200 jenisnya dapat dijumpai di Kebun Biologi, lebih dari 40 jenis burung, dan 15 jenis kupu-kupu. Salah satu hal yang menarik dari pendataan ini adalah terdapat kupu-kupu raja (Troides helena) yang dilindungi oleh undang-undang di Indonesia maupun peraturan internasional CITES. Temuan ini menunjukkan jika UNY menjadi salah satu habitat bagi fauna yang populasinya menurun. Tidak hanya dicatat sebagai data, kupu-kupu raja ini juga berusaha dilestarikan dengan cara dikembangbiakkan di dalam butterfly sanctuary yang dirawat oleh kelompok studi Arwana Jurdik Biologi UNY.

(kupu-kupu raja di butterfly sanctuary FMIPA UNY. dokumentasi pribadi)

(kupu-kupu cupid polos dengan latar belakang FMIPA UNY. dokumentasi pribadi)

Meskipun memiliki objek penelitian yang berbeda, kelompok-kelompok studi tersebut sangat membuka diri untuk bersinergi baik antarkelompok studi di UNY maupun luar kampus. Mereka melakukan penelitian bersama, aksi konservasi bersama, dan saling berkunjung untuk belajar meningkatkan kapasitas mereka sebagai konservasionis muda. Bekerjasama adalah suatu hal yang sangat penting dalam pelestarian lingkungan. Dengan kolaborasi yang apik, para konservasionis dapat saling melengkapi kekurangan dalam metode penelitian maupun aksi-aksi penyelamatan keanekaragaman hayati. 


Mahasiswa UNY Mengedukasi Masyarakat

Para mahasiswa ini tidak hanya melakukan penelitian. Mereka juga melakukan edukasi kepada masyarakat umum tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan biodiversitas. Tak jarang mereka menggunakan media-media yang mana adalah pengembangan hasil penelitian mereka. Contohnya seperti apa yang dilakukan oleh KPB Bionic UNY. Para pengamat burung ini konsisten mendata burung di lingkungan kampus dari tahun ke tahun hingga mereka mampu menerbitkan buku Burung-burung Kampus UNY. Buku ini pun dimanfaatkan sebagai buku panduan ketika mereka memandu pengamatan burung bagi siswa maupun masyarakat umum yang ingin melihat burung-burung liar di UNY. 

Edukasi yang dilakukan oleh para mahasiswa ini tidak terbatas hanya di dalam universitas. Mereka juga memiliki program kunjungan ke sekolah dan pemberdayaan masyarakat untuk mengajarkan ilmu konservasi dan keberlanjutan (sustainability). Dalam menjalankan programnya, para mahasiswa berkolaborasi dengan banyak pihak seperti guru dan karang taruna desa. Contoh program yang dilakukan adalah rintisan Eco Edu Forest di Kalurahan Purwoharjo Kulon Progo. Dalam program ini, KPB Bionic UNY bekerjasama dengan pemerintah dan warga desa setempat melakukan inventarisasi biodiversitas dan pemanfaatan tanaman lokal. Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UNY memiliki pandangan yang luas dalam konservasi lingkungan yaitu tidak hanya berfokus kepada biodiversitas itu sendiri, tetapi juga memikirkan bagaimana masyarakat mendapatkan manfaat dari program pelestarian lingkungan.

(pengamatan burung bersama anak-anak. dokumentasi kpb bionic uny)


Mahasiswa UNY Berprestasi

Aktivitas belajar, meneliti, mengedukasi, maupun pemberdayaan masyarakat yang para mahasiswa ini lakukan tidak lantas menghambat mereka untuk berprestasi mengharumkan nama UNY. Setidaknya 73 prestasi sudah ditorehkan oleh KPB Bionic UNY baik dalam lomba pengamatan burung, fotografi, maupun karya tulis. Salah satu prestasi yang paling membanggakan bagi UNY adalah ketika KPB Bionic UNY terpilih menjadi juara 3 nasional Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam “Wana Lestari” yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan. Sedangkan prestasi terbaru mereka adalah menjadi juara 1 nasional PKM-AMLI dengan mengusung program ‘Desain Ekowisata “Pengamatan Burung” Untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal di Menoreh, Samigaluh, Kulon Progo Bersama Kelompok Wana Lestari.’ 

(KPB Bionic UNY menyabet 3 juara nasional lomba pengamatan burung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. dokumentasi KPB Bionic UNY)

Prestasi yang diperoleh para mahasiswa ini tentu bukan hasil dari perjalanan yang singkat dalam upaya pelestarian lingkungan. Ada banyak waktu yang mereka luangkan untuk belajar dan berkontribusi dalam konservasi alam. Mereka juga tidak bekerja sendirian. Banyak pihak telah diajak bersinergi untuk menggapai tujuan bersama yaitu lingkungan yang asri. Tidak terbatas pada konservasi, kolaborasi dan sinergi ini menjadi bekal penting untuk meraih prestasi dalam bidang apapun. Ini menjadi hal penting yang digarisbawahi Rektor UNY ketika menyambut perjalanan UNY yang ke-61 tahun. Beliau berharap adanya kolaborasi dan sinergi dapat menyejahterakan UNY dan semakin berkontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia. Melihat perjalanan para mahasiswa UNY dalam melestarikan alam, saya percaya jika harapan Rektor UNY akan tercapai pula dalam prestasi-prestasi membanggakan lainnya.


Referensi:

1. Gruebner, O., Rapp, M.A., Adli, M., Kluge, U., Galea, S. and Heinz, A., 2017. Cities and mental health. Deutsches Ärzteblatt International, 114(8), p.121.

2. Kowarik, I., Fischer, L.K., Haase, D., Kabisch, N., Kleinschroth, F., Konijnendijk, C., Straka, T.M. and von Haaren, C., 2025. Promoting urban biodiversity for the benefit of people and nature. Nature Reviews Biodiversity, pp.1-19. 

3. Irwan, Z.D. (2007). Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo

4. https://lindungihutan.com/blog/pohon-beringin-ciri-jenis-fakta-dan-manfaat/

5. https://fmipa.uny.ac.id/berita/lakukan-pendataan-burung-kampus-kpb-bionic-uny-menemukan-raptor-migran?page=3 

6. https://fmipa.uny.ac.id/id/berita/mahasiswa-uny-berhasil-identifikasi-cendawan-fungi-di-taman-nasional-gunung-palung.html 

7. https://www.amnh.org/research/center-for-biodiversity-conservation/what-is-biodiversity 

8. https://fmipa.uny.ac.id/id/berita/kebun-percobaan-sebagai-sarana-pembelajaran-biologi.html

9. https://www.researchgate.net/publication/368936212_Kualitas_Universitas_Negeri_Yogyakarta_sebagai_Ruang_Terbuka_Hijau_dalam_Kurun_Waktu_2009-2017_dengan_Menggunakan_Burung_sebagai_Indikator

10. https://fmipa.uny.ac.id/id/berita/kebun-biologi-uny-tempat-berlindung-kupu-kupu-raja

11. https://ksdae.menlhk.go.id/berita/4219/Perlindungan-Kupu-Kupu-Rajadi-Gunung-Ciremai.html 

12. https://fmipa.uny.ac.id/id/berita/penelitian-bersama-mahasiswa-biologi-uny-0 

13. https://fmipa.uny.ac.id/en/berita/kpb-bionic-terbitkan-buku-panduan-lapang-burung-kampus 

14. https://www.uny.ac.id/id/berita/merintis-eco-edu-forest-melalui-ppko-kpb-bionic-uny-di-kalurahan-purwoharjo 

15. https://bionicuny.blogspot.com/2025/01/daftar-prestasi-kpb-bionic-uny.html 

16. https://bionicuny.blogspot.com/2025/01/daftar-karya-tulis-kpb-bionic-uny.html

17. https://diesnatalis.uny.ac.id/sambutan-rektor-0


Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog UNY 2025








Comments

Popular posts from this blog

Dia yang Teguh, Dia yang Tumbuh

Pappermint from Abu Nabat Afrizal Haris, dok pribadi. Pekan lalu sembari menikmati sore di sekolahan, mencoba berselancar di dunia maya mencari sesuatu yang barangkali dapat menambah semangat saya. Pencarian membawa saya pada channel YouTube Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah.  Saya pribadi sebenarnya sangat jarang mengikuti kajian beliau secara daring, hanya beberapa kali melihat postingannya Irfan (teman di kampus) yang isinya ceramah singkat beliau.   Melihat beberapa judul video pendek yang menarik, saya unduh beberapa di antaranya, lalu pulang. Haworthria -sejenis kaktus- menjadi teman saya mendengarkan untaian petuah beliau, hingga pada ucapan yang beliau nukil dari Syaikh Ushaimi hafidzahullah : Man tsabata nabata, jika  diterjemahkan kurang lebih artinya “Barangsiapa yang kokoh, dia akan tumbuh”. Ustadz Nuzul Dzikri menyampaikan kalimat tersebut sebagai pesan agar kita konsisten dalam mengikuti kajian. Jika sudah mengikuti satu kaji...

Berharap Takdir Terbaik

  Bismillah . Telah lama jari ini tidak menuliskan cerita, gagasan, atau sekadar catatan di blog ini. Jika diibaratkan rumah, mungkin blog ini sudah penuh dengan debu lengkap dengan jaring laba-laba di setiap sudutnya. Saatnya bersih-bersih? Belum sepertinya, haha . Seperti halnya menengok rumah yang telah lama ditinggalkan, pun dengan tulisan ini diutarakan. Hanya sebatas menengok. Menengok dengan harapan tak ada yang hilang, terutama semangat untuk selalu berjuang.  Kuawali kehadiran ini dengan menuliskan sebuah doa yang terlintas di benakku setelah memikirkan apa-apa yang terjadi di sini di dua tahun ini. Bahwa apa yang terjadi adalah takdir terbaik dari Allah. Bahwa Allah Mahabaik dan Maha Mengetahui yang terbaik.  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ...