Skip to main content

Jalanan dan Kematian

Helmnya Udri, pas di jalanan Lampung Barat. Dok pribadi

Jika saya bertanya; “Apa saja penyumbang angka kematian tertinggi di dunia saat ini?”, apa jawaban Anda? Jawaban Anda mungkin Malaria, HIV, jantung, dan penyakit lainnya. Penyebab kematian di dunia secara umum adalah penyakit-penyakit, dengan penyakit jantung sebagai yang nomor wahid. Tapi tahukah Anda, di antara 10 penyebab kematian tertinggi di dunia, ada satu penyebab yang bukan merupakan penyakit? Berada pada posisi ke-8, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian di luar kelompok penyakit.
The Top 10 Causes of Deaths

World Health Organization (WHO) merilis data rata-rata 1,35 juta manusia meninggal tiap tahunnya karena kecelakaan lalu lintas. Asia Tenggara menjadi wilayah dengan korban paling banyak nomor 2 di dunia dan pengguna sepeda motor menjadi penyumbang angka tertinggi. Saya pribadi pernah pula mengalami kecelakaan dengan sepeda motor, tahun 2014 tepatnya. Alhamdullilah, segala puji bagi Allah yang mentakdirkan saya tetap hidup kala shubuh itu.

Pagi ini kecelakaan motor kembali terjadi, di dekat sekolah, kali ini melibatkan orang tua murid (OTM) saya pada situasi itu. Seorang siswa SMA melaju menggunakan sepeda motor, terjadi tabrakan dengan motor dari arah yang lain. Siswa SMA dan motornya terpental mengenai mobil OTM saya. Karena kaget, mengerem mendadaklah beliau. Lalu beliau ditabrak dari belakang. Alhamdulillah, OTM dan murid saya yang ada di dalam mobil baik-baik saja. Bagaimana dengan si siswa SMA? Qadarullah, dapat info meninggal di tempat, darah telah mengalir ke jalanan. Innalillahi wa innailaihi raaji’un. Sedang yang lawan tabrakannya? Entah bagaimana ceritanya, ternyata dia bisa kabur, meninggalkan siswa SMA dan OTM saya.

Kita tidak pernah tahu di bumi mana kita akan mati. Karena itu memang hal ghaib yang hanya Allah yang mengetahui. Sebagai penutup surat Luqman, Allah berfirman yang artinya:

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha, mengupayakan keselamatan agar jalanan bukan menjadi tempat kita menutup mata. Selain memastikan kondisi motor kita, menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm sesuai standar, mengemudi dengan hati-hati, ada upaya lain yang sangat penting untuk kita lakukan. Doa. Apakah kita telah merutinkan doa ini sebelum meninggalkan rumah?


بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.)
Atau kalau kita belum hafal, apakah kita sudah merutinkan doa dengan mengucapkan: Bismillah?

Kejadian pagi ini seakan menjadi sinyal untuk tidak melupakan doa meninggalkan rumah di atas. Dalam hadits disebutkan faidahnya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa di atas (doa keluar dari rumah), maka disampaikan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’
Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi?’ (HR. Abu Daud 5095, dishahihkan al-Albani).






Hari ke-2 septemBercerita
02 Muharram 1441/ 02-09-19
Lobby sekolah,


Rahmadiyono.

Comments

Popular posts from this blog

Jantan Betina yang Terlihat Sama

Burung secara umum memiliki morfologik yang berbeda antara jantan dengan betina. Pengamat burung sering menyebut “yang jantan itu lebih cantik”, hehe. Argumen tersebut muncul bukan karena sebab, karena secara umum burung jantan memang mempunyai bulu yang lebih berwarna-warni, lebih menarik intinya. Salah satu fungsi dari bulu yang lebih berwarna pada jantan adalah untuk menarik perhatian betina ketika memasuki masa breeding atau berkembang biak. Istilah perbedaan morfologik tersebut disebut dimorfisme (“di” menunjukkan dua, morf: morfologik/bentuk luar). Akan tetapi, terdapat pula jenis-jenis burung yang mempunyai morfologik yang mirip antara jantan dan betina atau akrab disebut monomorfisme. Jenis burung yang masuk dalam kelompok monomorfisme membuat pengamat burung kesulitan untuk mengidentifikasi mana jantan dan mana betinanya. Burung pijantung kecil. Foto oleh Radhitya Anjar. Kiri betina, kanan jantan. Saat kita mengamati burung monomorfisme dengan cara biasa (hanya

Dia yang Teguh, Dia yang Tumbuh

Pappermint from Abu Nabat Afrizal Haris, dok pribadi. Pekan lalu sembari menikmati sore di sekolahan, mencoba berselancar di dunia maya mencari sesuatu yang barangkali dapat menambah semangat saya. Pencarian membawa saya pada channel YouTube Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah.  Saya pribadi sebenarnya sangat jarang mengikuti kajian beliau secara daring, hanya beberapa kali melihat postingannya Irfan (teman di kampus) yang isinya ceramah singkat beliau.   Melihat beberapa judul video pendek yang menarik, saya unduh beberapa di antaranya, lalu pulang. Haworthria -sejenis kaktus- menjadi teman saya mendengarkan untaian petuah beliau, hingga pada ucapan yang beliau nukil dari Syaikh Ushaimi hafidzahullah : Man tsabata nabata, jika  diterjemahkan kurang lebih artinya “Barangsiapa yang kokoh, dia akan tumbuh”. Ustadz Nuzul Dzikri menyampaikan kalimat tersebut sebagai pesan agar kita konsisten dalam mengikuti kajian. Jika sudah mengikuti satu kajian (tentu saja

BTW#2 "Takur tulung-tumpuk / Black-banded Barbet / Psilopogon javensis"

Bismillahirrahmaanirrahiim Foto oleh Swiss Winnasis di TNGM  Takur tulung-tumpuk mempunyai ukuran agak besar (26 cm), berwarna-warni. Bulu dewasa biasanya hijau polos. Mahkota kuning dan bintik kuning di bawah mata, tenggorokan merah. Ada bercak merah pada sisi dada dan kerah lebar hitam melewati dada atas dan sisi kepala sampai mata. Setrip hitam yang kedua melewati mata.  Iris coklat, paruh hitam, kaki hijau-zaitun suram (MacKinnon, 2010). Takur tulung-tumpuk merupakan burung genus Megalaima dari famili Capitonidae (Horsfield, 1821), tetapi didalam website IUCN RedList 2015 del Hoyo dan Collar (2014) memasukkan takur tulung-tumpuk kedalam genus Psilopogon sehingga nama ilmiahnya menjadi Psilopogon javensis. Perjumpaan pertama saya dengan takur tulung-tumpuk terjadi pada tanggal 22 Maret 2014 di Plawangan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Hingga saat ini, saya tidak pernah berjumpa lagi melainkan hanya mendengar suaranya. Suara takur tulung-tumpuk sangat khas dan muda